Legenda
Bunga Wijaya Kusuma
(Cerita
Rakyat Kabupaten Cilacap)
Pada
zaman dahulu, ada bunga ajaib yang tidak
pernah layu. Konon, penyakit apa saja
bisa sembuh dengan bunga itu. Bahkan, orang mati pun bisa hidup lagi berkat
bunga langka itu. Bunga itu berasal dari benang sari Bunga Wijaya Kusuma milik
dewa yang jatuh lalu tumbuh di bumi. Bunga dewa
ini diburu orang untuk dijadikan jimat untuk hidup abadi.
Seorang
raja dari Tanah Jawa mimpi menemukan
bunga itu sedang tumbuh subur di salah satu
pulau karang laut Selatan. Ia yakin bunga itu bisa membuatnya hidup
lebih lama. Pagi harinya, raja memanggil salah satu orang kepercayaannya. Ia
diperintahkan memetik bunga itu. Meski tahu bunga itu hanya bisa dipetik saat
cuaca cerah dan laut tenang, ia takut membantah raja. Akhirnya ia pergi menjalankan
misi ke Laut Selatan. Ia pergi dengan bayang-bayang rasa waswas dan takut. Ada kabar, siapa pun
yang melanggar pantangan akan mendapat malapetaka.
Sesampainya
di pantai, mereka semakin takut. Hari gelap dan ombak sangat tinggi. Pulau karang
yang ada di tengah laut kadang tampak
dan kadang lenyap. Di tengah rasa bingung itu, mereka melihat seorang nelayan duduk
merenung sambil memandang ke arah laut. Mereka menghampiri untuk mencari tahu.
Ternyata nelayan itu sedang sedih tidak
dapat pergi ke laut sebab tidak punya perahu. Patih menawarkan akan memberikan
apapun yang dia minta dengan syarat bisa mengambil bunga yang diinginkan raja.
Meski tahu pekerjaan ini sangat berbahaya, demi imbalan yang akan diterima ia memutuskan pergi dengan meminjam perahu layar
milik saudaranya.
Saat
tiba di pulau karang, ia cepat-cepat naik ke tebing tinggi untuk bisa memetik bunga langka dari pohon yang
tingginya kira-kira 1 m itu. Namun, tiba-tiba muncul sosok-sosok
menakutkan di sekelilingnya. Mereka ingin
merebut bunga itu. Ia lari menjauhi makhluk aneh itu ke arah perahunya. Namun, ia
terkejut. Perahunya sudah pecah dihantam
ombak dan batu karang. Ia takut.
Nasibnya bagai telur diujung tanduk. Ia bisa saja mati ditelan ganasnya ombak
atau dibunuh oleh makhluk aneh pulau karang.
Makhluk
seram yang mengejarnya makin dekat. Ia putus asa. Dengan berteriak minta
perlindungan dewa, dari atas batu kaag setinggi 8 meter, ia menceburkan diri ke dalam ombak yang
bergulung-gulung. Tubuhnya
terombang-ambing di dalam ombak. Ia
jatuh ke dalam air hingga tubuhnya terbentur terumbu karang. Ia ingat pernah menyelam di tempat
itu. Untuk mencapai permukaan, ia harus menyelam naik sejauh 5 meter. Ia raih
sebuah papan. Dengan susah payah ia
berenang ke tepi pantai. Ia sampai dalam
keadaan yang hampir mati.
Utusan
raja dengan cepat mengambil bunga yang
ia bawa tapi langsung pergi meninggalkannya. Ia tidak bertanggung jawab. Akhirnya,
ia mendapat balasannya. Ia mati tanpa ada yang tahu sebab pastinya. Lalu raja pun gila dan meninggalkan istana.
Walau
sempat mengutuk utusan raja yang telah membohonginya,
sang nelayan bersyukur. Meski tidak mendapat apa yang diinginkannya, ia masih
hidup. Lalu, bagaimana nasib bunga itu? Bunga itu hilang dengan tiba-tiba.
Didaptasi dari https://senimansgp750.wordpress.com
Cerita ini ditulis kembali dengan memperhatikan aspek keterbacaan bagi siswa kelas 4 SD.
Sejauh mana pemahaman terhadap cerita itu? (Pertanyaan Pemahaman Berbasis PIRLS)
Bagus sekali....
BalasHapuslanjut....
Terimakasih pak Herman Wahin...
HapusTerima kasih pak Herman... Salam sukses untuk bapak....
BalasHapusBagus bu
BalasHapusTerimakasih Bu Dyas Tuty...
HapusMba aisyah hebat
BalasHapusMba Efi juga keren... hehe..
BalasHapus